[[PROSA]] - Musim Yang Terlambat


Bagaimana cara kita bertemu, aku tidak ingat. Sekarang ini di benakku hanya ada hal-hal yang sesungguhnya tidak aku ingin tahu. Saat aku membuka mata dan beranjak dari tempat tidur, aku hanya memikirkan kapan berakhirnya hari. Bagaimana agar cepat aku menghabiskannya. Apa yang akan kulakukan dengan tubuh yang semakin tua ini.

Entah apa rasa sakit itu, aku sudah tidak merasakannya. Apa kamu mengerti? Hari-hariku yang dulu nampak berat, aku tidak mengeluhkannya lagi. Aku sudah tidak perasa. Ini menyebalkan. Untuk mengucap “halo” saja, aku harus berpikir panjang.

Dengan teman-temanku, jalan kami sudah lama terpisah. Bahkan setapak itu makin panjang dan berjauhan. Awalnya aku tidak bisa terima. Namun lama kelamaan, aku tidak punya pilihan selain memahami. Tumbuh dewasa ternyata penuh kesukaran yang tak pernah aku bayangkan. Aku tidak ingin kembali menjadi anak kecil, tetapi tanggal-tanggal esok kiranya belum dapat aku hadapi. Maksudku, dengan ringan hati.

Aku sangat lelah hingga lelah itu menutup mataku. Di musim yang terlambat ini, daun-daun lebih banyak gugur dibanding biasanya. Aku tidak mengerti dan tidak bisa mengerti. Andai kamu sedang berbaik hati, tolong bawa aku ke masa itu lagi. Menemui perasaanku yang sempat bersemi.

0 Komentar